Bismillahirrahmanirrahim
1.
RAPAT Syuriah PBNU tanggal 16 Mei
2004, di Rembang, Jawa Tengah, setelah mcngamati perkembangan kehidupan
berbangsa dan bernegara akhir-akhir ini, khususnya dalam rangka pemilihan
presiden/wakil presiden 2004, dan mendengarkan amanat rais aam serta
pendapat-pendapat para anggota syuriyah, maka berdasarkan Khittah NU sebagai
jam'iyah Diniyah-Ijtima'iyah dan ketentuan dalam ART-NU Bab XVII pasal 46 dan
Bab XVII pasal XVIII, perlu menegaskan beberapa hal sebagai berikut
2.
Memanjatkan puji syukur ke
hadirat Allah SWT bahwa berbagai komponen bangsa yang berpikir demi kebaikan
bangsa dan negara ternyata tetap dan terus memperhitungkan NU dalam proses
perjuangan dan pembangunan bangsa. Hal ini antara lain terbukti dengan
diajaknya tokoh-tokoh NU oleh partai-partai politik yang ingin memimpin negeri
ini untuk mendampingi calon-calon presiden mereka; di samping tokoh NU
yang oleh partainya dicalonkan sebagai presiden. Banyaknya tokoh NU yang
terlibat dalam pencalonan presiden dan wakil presiden hendaklah dipandang
sebagai rahmat Allah yang perlu disyukuri dan tidak justru membuat bingung.
Sebab hal ini terutama merupakan suatu pendidikan politik bagi warga NU di
dalam menggunakan haknya dan dalam menentukan pilihannya sesuai nurani
masing-masing.
3.
Syuriyah PBNU memandang dengan
husnuzhzhan bahwa semua kandidat capres¬/cawapres memiliki itikad baik dan
kemampuan untuk memimpin dan membawa negeri ini menuju kehidupan yang lebih
baik, maju dan bermartabat. Karena itu Syuriyah PBNU mendukung mereka semua
untuk berkompetisi dengan sehat, berakhlak dan dengan niat tulus karena Allah
dan demi rakyat.
4.
Dalam kaitan itu Syuriyah PBNU
mengingatkan kepada semua pihak, khususnya para kandidat dan para pendukung
masing-masing, bahwa semua kandidat yang kini bersaing adalah sama-sama warga
negara Indonesia yang berkeinginan untuk memperbaiki bangsa dan negaranya.
Karena itu, dalam rangka kampanye, para kandidat dan pendukung-pendukungnya
hendaknva menggunakan cara-cara yang terhormat dan sportif, selalu berlandaskan
kepada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa; Kemanusiaan yang adil dan beradab;
Persatuan Indonesia; Kerakyatan yang dipimpin aleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan; dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hendaklah, di dalam kampanye, masing-masing kandidat dan pendukungnya tidak
menggunakan cara-cara yang tidak terpuji seperti misalnya menyebarkan fitnah
dan menjelek-jelekkan pihak lain sesama kandidat.
5.
Syuriyah PBNU, sesuai Rapat PBNU
tanggal 21 April 2004, menghargai hak warganya, termasuk tokoh-tokoh NU yang
menjabat di PBNU, untuk dicalonkan atau mencalonkan diri sebagai
capres-cawapres, tanpa melibatkan institusi NU. Untuk menjaga agar hal ini
benar-benar bisa dipahami oleh warga NU, Syuriyah PBNU memutuskan untuk
menon-aktifkan sementara KH. Hasyim Muzadi dan Ir. H. Sholahuddin Wahid masing-masing
dari jabatan ketua umum dan ketua PBNU, sejak secara resmi ditetapkan sebagai
calon presiden/wakil presiden sampai dengan berakhirnva proses pemilihan bagi
yang bersangkutan, kecuali bila atas kehendak sendiri yang bersangkutan
menyatakan mengundurkan diri. Penon¬aktifan ini juga berlaku bagi segenap
pengurus NU di semua tingkatan yang secara resmi bertindak sebagai tim sukses
dan atau sebagai juru kampanye (Jurkam) bagi masing-masing Capres/Cawapres.
Selama dalam status non-aktif, mereka tidak diperbolehkan menggunakan fasilitas
institusi ke-NU-an untuk kepentingan pemilihan yang dimaksud.
6.
Kepada pengurus NU di seluruh
jajaran diamanatkan untuk memberi penjelasan yang jernih mengenai hal ini
kepada warga dan tidak melakukan tindakan¬tindakan atau mengeluarkan
pernyataan-pernyataan yang mengesankan pemihakan kepada salah satu pihak yang
pada gilirannya dapat menimbulkan kebingungan dan keresahan di bawah.
Sebaliknya, hendaknya mereka ikut mengupayakan pendewasaan terhadap warga untuk
menghindari adanya keretakan di antara mereka akibat perbedaan pilihan.
7.
Kepada tokoh-tokoh NU yang
terlibat dalam pencalonan kepemimpinan negara itu, syuriyah PBNU berpesan agar
mereka semua menata hati dan niat mereka dengan tekad yang tulus lillahi
ta'alaa untuk melakukan yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia. Apabila
berhasil, hendaklah bersyukur dengan mewujudkan niat dan tekad mereka itu dan
apabila tidak berhasil, dapat menerima dengan ikhlas dan membantu mereka yang
berhasil dalam mewujudkan cita-cita bersama bangsa ini.
8.
Kepada semua rakyat Indonesia,
khususnya warga NU, syuriyah PBNU menghimbau agar ikut mensukseskan pemilihan
capres-cawapres ini dengan semangat persaudaraan dan dapat mengulangi sikap
dewasa seperti yang ditunjukkan dalam pemilu legislatif yang lalu. Sehingga
pemilu kali ini pun dapat berjalan dengan aman dan damai.
9.
Kepada para kiai di lingkungan NU
dimohon untuk senantiasa kompak membantu NU dalam menjaga Khittahnya dan
memberikan arahan kepada warga dalam menghadapi pemilihan presiden dan wakil
presiden mendatang. termasuk ikut menjelaskan sikap dan qaraar Syuriah PBNU ini
dengan kearifan yang mereka miliki. Kepada seluruh umat beragama, khususnya
warga NU dianjurkan untuk terus melakukan taqarrub dan berdoa memohon kepada
Allah SWT, agar bangsa dan negara Indonesia ini dirahmati-Nya dan diberi
pemimpin yang takut kepada Allah dan memiliki rasa kasih-sayang kepada rakyat.
Rembang, 16 Mei 2004
Ttd. Ttd.
KH. MA.
Sahal Mahfudz Masdar
F Mas'udi
Rais Aam Katib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar